.


Followers

Rabu, 15 September 2010

Sadarkah , bahwa kita memiliki komputer paling canggih di dunia ini?

Otak adalah komputer super yang paling hebat! Otak Anda merekam semua kejadian yang alami, dari berjuta-juta input setiap saat secara simultan, termasuk rasa panas, terang, lembat, bunyi-bunyian, dlbnya. Otak membuat tubuh berfungsi dengan sebagaimana mestinya; detak jantung , paru-paru , semuanya berkerja dan berfungsi dibawah kontrol alam bawah sadar .

Apapun yang pernah pelajari di dunia ini, direkam oleh otak . Apapun yang dengar, katakan, lihat, baca, dan alami, semuanya direkam oleh otak . Otak adalah database berjalan yang selalu ada pada diri .

Bahkan ada yang mengatakan bahwa sel DNA pun membawa ‘warisan’ dari para leluhur wollohualam! Singkat kata, bank data alam bawah sadar sangat luar biasa.

Setiap orang tidak memiliki kenangan yang buruk. Semua orang memiliki kenangan yang sempurna. Masalahnya adalah, mereka mengakses data yang salah (buruk) pada bank data mereka!

Minggu, 12 September 2010

Ya Allah, hiburlah kedukaan ini dari perpisahan dengan bulan Ramadhan

Ternyata, begitu cepat perguliran hari dan malam. Begitu cepat berlalu . Tidak terasa, Ramadhan sebagai tamu agung telah pergi.  Ramadhan usai, dan akan tertutup semua kesempatan mahal yang selama ini Allah hamparkan selama satu bulan. Semakin jelas, siapa yang merugi dan siapa yang beruntung...

Ramadhan pergi membawa amal-amal . Ramadhan pergi membawa persaksian atas semua  lakukan. Entah, apakah Ramadhan pergi dengan berbagai kebanggan, pujian, kebahagiaan atas amal yang telah dilakukan. Atau, Ramadhan pergi dengan beragam kekecewaan, kesedihan dan penyesalan. Allahu a'lam bishshowab.

Sahabat, kini Ramadhan benar-benar sudah pergi . Padahal rasanya, baru kemarin saling memberi ucapan selamat aas kedatangannya. Padahal rasanya, baru saja bersuka cita menyambut kedatangnnya. Tapi, harus berpisah dan ditinggalkan Ramadhan dengan penuh haru dan air mata. Entah, apakah akan dipertemukan lagi oleh Allah dengan Ramadhan di tahun depan? atau, benar-benar akan berpisah dan tak berjumpa lagi dengan Ramdhan karena sudah terhalang oleh "yang menghancurkan semua kenikmatan"? Salam untukmu wahai Ramadhan, wahai bulan qiyamullail, wahai bulan Al-Qur'an, wahai bulan taubat dan ampunan...

Sahabat, Ternyata Ramadhan mengajarkan bahwa melawan keiginan bermaksiat mempunyai kelezatan tersendiri dalam hati. Ternyata, Ramadhan meyakinkan hati bahwa memenangkan ketaatan kepada Allah saat harus berhadapan dengan keinginan syahwat, menyusupkan kegembiraan dalam hati yang begitu menenangkan. Ternyata tekad kuat dan keimanan yang tulus begitu memudahkan langkah dalam menjalani amal-amal ibadah yang begitu sulit dijalani selain di Ramadhan.  Ya Allah, kuatkan diri ini untuk menjaga dan memelihara baik-baik pengalaman hati yang begitu berharga untuk nur jadikan bekal di hari-hari berikutnya.

Tenggelamkan semua perasaan di hadapan kemuliaan dan kekuasaan Allah yang tiada batasnya. Berbicara pada diri sendiri. Apa yang sudah dilakukan dalam hari-hari kemarin? Apakah Allah ridho terhadap apa yang  lakukan?

Ya Allah, hiburlah kedukaan ini dari perpisahan dengan bulan Ramadhan. Jadikanlah kebaikan amal kami itu ada pada akhir hidup kami dan jadikanlah hari terbaik kami adalah saat kami bertemu dengan-Mu... Maha suci Engkau yaa Allah, dan dengan memuji-Mu kami bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau, kami memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya

Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Qur'an Surah 39 Zumar:6)

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.

Ilmu kandungan menemukan bahwa janin ketika masih berada dalam kandungan dilapisi oleh tiga selaput yang melindunginya dari air yang berasal dari luar, dan dari panas serta cahaya, dan dinamakan dengan tiga kegelapan.

Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
1. pre-embrionik; dua setengah minggu pertama,
2. embrionik; sampai akhir minggu ke delapan,
3. dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran."
(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib.

Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

Semoga ini menjadi renungan bagi semua terutama bagi mereka yang murtad hanya karena dunia.
 
http://www.facebook.com/ryaakop#!/pages/-ISLAM-TERBUKTI-BENAR-/298400792751
 

Begitu sumpekkah kehidupan ini...??, satu ibu ingin bunuh diri... seperti latah ibu yang lain pun tak mau kalah...anak-anak yang polos tak berdosa pun harus ikut merasakan getas dari tak berdayanya mereka

Turut berduka cita yang teramat dalam atas mati surinya iman
di dada, dimana kalam-kalam Mu tak lagi terbaca…wajahMu yang terhampar tak lagi
tampak di depan mata… rabun semakin menggelapkan alam semesta… dan rabun pula hati nurani
menerpa…



Begitu sumpekkah kehidupan ini...??, satu ibu ingin bunuh
diri... seperti latah ibu yang lain pun tak mau kalah...anak-anak yang polos
tak berdosa pun harus ikut merasakan getas dari tak berdayanya mereka. Yaa
Allah… mengapa mereka lari dari realitas hidup ini… padahal rahmatMu terbentang
di depan mata…Padahal tak seberdayanya manusia… Engkau masih mempersilahkan
kami memasuki pintu sabar…dan didalamnya pertolonganMu memenuhi langit dan
bumi…sisi –sisi alam semesta…



Persoalan hidup tak sedikitpun terhenti barang sejenak,
walau sekedar meneguk cawan anggur di sore hari…tidak, tarikan nafas adalah
ujian…hanya malaikat saja yang tak menjawab
lembar ujian… dan kita bukan malaikat
yang mampu berpindah dari dimensi ke dimensi yang lain… kita adalah
manusia tanpa sayap pada ilalang yang gersang…





Pada saat air mata meruntuhkan sendi-sendi bumi, siapakah
yang mendengar jeritan hati ibu, perempuan yang lemah ketika ia meratap…?,
ratapan sunyi dan tak berdaya, didera papah dan kemiskinan…siapakah yang dapat
menahan rasa sakitnya, siapakah yang dapat memahami jeritnya, siapakah yang
dapat membuatnya keluar dari himpitan
kalbu did era bisikan dan waswisu…semua seolah berlari mengejar hawa nafsunya…Hawa
nafsu yang tidak memilki mata, telinga dan nurani…




Bukan tak memahami jeritan batinmu, yang seolah merontokkan dedaunan, bagaikan awan mendung yang berarak siap menghujani kita air mata luka derita, duhai ibu… pasar sungguh tak lagi ramah…harga sembako yang melonjak
tajam, susu anak tak terbeli, sekolah tak lagi menjanjikan masa depan,
memaksamu berhutang sana
sini…rentenir mencekik asamu…dan yang paling memilkukan…engkaupun dipaksa
berbagi hati…

duuhhh !!.

Ah…mengapa tak belokkan saja harapan pada sesama kepada
Allah Yang Maha Mendengar, tempat menggantungkan semua harapan, tempat meminta
pertolongan pada saat semua pintu nurani bisu dan tuli..…di sana
… di MihrabNya…tak ada ruang yang sempit apalagi sumpek…seberapa banyak air
mata yang ingin kau tumpahkan… sebanyak itu pula cinta kan kau jelang…




Jangan berputus asa dari Rahmat Allah sebab DIA dalam firman-Nya telah
mengajari kita mengeja :



”Cukuplah Allah bagiku… Allah sebaik-baik penolong”.





Salam Prihatin, Untuk Indonesia Merdeka

Jumat, 13 Agustus 2010

Pikiran yang positif kita mencerna dan memecahkan masalah

Setiap orang entah saya atau bahkan sahabat sekalian pasti pernah mendapatkan suatu masalah. baik masalah dengan sesama teman,atau masalah dengan keluarga .
 
Ketika kita mendapatkan suatu masalah, pikiran kita menjadi ruwet, mudah marah, mudah tersinggung, ingin menangis (saya sendiri), dan terkadang kita berprasangka bahwa Allah tak sayang kepada kita. sebenarnya,kalau kita memahami bahwa tiap manusia hidup di dunia pun tak luput dari suatu masalah. 
 
Hal utama yang harus kita lakukan ketika masalah melanda kita adalah tetap ber-husnudzon kepada-Nya, bahwa ALLAH SWT sedang menguji kita, seberapa besar batas kesabaran kita dalam menerima masalah/ujian tersebut. kalau kita bersabar ketika mendapat masalah, dengan pikiran yang positif kita mencerna dan memecahkan masalah yang kita hadapi, InsyaAllah masalah/ujian tersebut akan terlewati dan terasa ringan.

Sabar dan ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi masalah/ujian yang ditimpakan kepada kita. dengan Sabar dan ikhlas pula semua ujian tersebut akan terasa ringan bila kita mampu menerapkannya.

Ya Robbul Izzati...berikanlah kami kekuatan dalam menerima ujian-ujian dari-Mu, semoga kami termasuk hamba-hambaMu yang ikhlas dalam menerima ujian dari-Mu...
Aminnnn

Selasa, 10 Agustus 2010

Bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA

Selain memerintah shaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah 'azimat' Nabi tatkala memasuki Ramadhan.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. B

arangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.

Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.

Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah). (Bul/Hidayatullah)

Minggu, 25 Juli 2010

Bagaimana caranya meluruskan akal dan hati?. Apakah ini termasuk kedalam hal-hal khusyu?

Kesibukan kepada hukum-hukum agama telah melalaikan hal-hal yang utama, salah satunya ialah meluruskan akal dan hati.

Berbicara dan mengambil bermacam-macam contoh yang memudahkan pengertian akal mengenai cara meluruskan akal dan hati adalah suatu keharusan. kita dapat mengambil pengertian mengenai meluruskan akal dan hati itu dengan sinonim ‘konsentrasi’, yaitu



kata lain yang relatif sama dengan ‘khusyuk’.
Kata-kata khusyuk sangat dekat dengan pengertian agamis yang seharusnya tak tercampurkan penggunaan bahasa itu dengan bahasa duniawiyah.

Tidak semua orang dapat memahami tentang meluruskan akal dan hati. Oleh karena memang pekerjaan ini sungguh-sungguh berat, seperti apa yang diutarakan dalam surah berikut :

Al-Baqarah 45

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.



Ini pembuktian pertama dan merupakan ciri khas dari lurusnya akal dan hati. Artinya bila yang difikirkan itu tidak sampai kepada hasil pemikiran kepada hubungannya dengan Allah, maka yang difikirkan itu menjadi sia-sia, amal yang tak berbekas. ayat diatas menunjukkan tentang bertafakkur terhadap penciptaan alam semesta.

Kalau begitu, bertafakkur itu termasuk yang diutamakan dan berlipat ganda manfaatnya, juga kunci daripada meluruskan akal dan hati, menambah kekaguman kepada Allah dan menambah keyakinan yang amat sangat kepada Allah. Bertafakkur termasuk jihad besar. Secar ilmu kesehatan bertafakkur membutuhkan energi dan kalori yang banyak, kelelahan phisik, tetapi kualitasnya paling baik dibanding dengan yang lainnya. Allah menghargai hasil pemikiran manusia sesuai kesanggupan hasil berpikirnya.

Bertafakkur juga menambah kesadaran, kesabaran dan keikhlasan. Pandangan menjadi luas, sarana ke arah sifat bijaksana dan merundukkan akal dan hati; atau menjadi ukuran pula akan rendahnya hati seseorang dihadapan Allah.

Pekerjaan tafakkur bukan tidak ada kendala. Karena tafakkur merupakan kunci awal dari meluruskan akal dan hati serta kunci pula dari pada kesadaran, maka pekerjaan tafakkur sering mendapat gangguan, terutama dari pengaruh syaitan. Bila dirinci gangguan-gangguan itu ialah: mengikuti lintasan akal, tertidur, terpancing oleh keadaan seperti anak istri, suami, orang tua, tetangga, dan sebagainya.

Tetapi dari semua itu, yang perlu ditegaskan ialah bertafakkur (memikirkan Allah) itu seharusnya dilakukan dimana saja, misalnya di shalat, di zikir, membaca Al-Qur’an, di majelis, merasa diawasi diperjalanan, diatas kendaraan, dikantor, dirumah, di kampus, disekolah dan dimana saja, seperti yang disebutkan pada surah Ali-Imran 191.

Jumat, 09 Juli 2010

Semalam

Album :
Munsyid : Mirwana
http://liriknasyid.com

Semalam...

Terukir peristiwa silam
kenangan tak bisa terpadam
ku terkenang
oh semalam



Lanjutkan....

Kamis, 01 Juli 2010

Mencoba Tegar

Desir angin malam membuyarkan lamunanku,
seakan dia menyapa kenapa aku masih terpaku.

Menyendiri duduk dalam gelap,
bercumbu dengan sang malam.

Tanpa terasa buliran-buliran kristal mengalir di pipiku


Sabtu, 26 Juni 2010

Istighfar menggugurkan dosa

 Janganlah sekali kali  berputus asa dari dosa karena pintu tobat senantiasa terbuka.

 Meninggalkan dosa lebih mudah daripada bertobat.

 Tidak ada pemberi syafaat yang lebih berhasil daripada tobat.

 Pemberi syafaat bagi orang yang berdosa adalah pengakuan akan dosa itu, sedangkan tobatnya adalah memohon ampunan.

 Jika engkau melakukan suatu perbuatan dosa, maka segeralah menghapusnya dengan bertobat.

Banyak orang yang senantiasa berbuat dosa, tetapi dia bertobat di akhir umurnya.

 Aku sungguh heran terhadap orang yang berputus asa (karena dosanya), padahal masih ada kesempatan bertobat baginya.



 Istighfar menggugurkan dosa dosa seperti gugurnya dedaunan. 

" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia Memohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang "(QS 4:110).

Tahukah , apakah istighfar itu? Istighfar adalah derajat orang-orang yang tinggi kedudukannya. la adalah nama yang berlaku pada enam makna.
Pertama, penyesalan yang telah lalu. Kedua, bertekad untuk tidak kembali pada perbuatan dosa itu selamanya. Ketiga, mengembalikan hak orang lain yang telah diambilnya (tanpa hak) sehingga kamu berjumpa dengan Allah dalam keadaan terlepas dari tuntutan seorang pun. Keempat, hendaklah kamu memperhatikan setiap kewajiban atasmu yang sebelumnya telah kamu sia siakan sehingga kamu dapat memenuhi kewajiban itu. Kelima, hendaklah kamu perhatikan daging yang telah turnbuh dari hasil yang haram, lalu kamu kuruskan ia dengan kesedihan sehingga kulit menempel pada tulang, lalu tumbuh di antaranya daging yang baru (dari hasil yang halal). Dan Keenam, bendaklah kamu rasakan badanmu dengan sakitnya ketaatan, sebagaimana kamu telah merasakannya dengan manisnya kemaksiatan. Maka, ketika itulah, kamu layak mengucapkan, 'Astaghfirullah.'

Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku kebaikan kebaikanku dan bimbinglah aku pada jalan yang lurus. Ya Allah, perlakukanlah aku dengan ampunan Mu, dan janganlah Engkau perlakukan aku dengan keadilan Mu.

Ya Allah, sesungguhnya dosa dosaku tidak merugikan Mu, dan curahan rahmat Mu kepadaku tidak mengurangi Mu, maka ampunilah aku apa yang tidak merugikan Mu, dan karuniailah aku apa yang tidak memberikan keuntungan bagi Mu.

Ya Allah, curahkanlah waktuku untuk memenuhi tujuan penciptakanku (beribadah), dan janganlah Engkau sibukkan diriku darinya karena sesungguhnya Engkau telah menjamin bagiku dengannya janganlah Engkau tolak aku, padahal aku memohon kepada Mu, dan jangan pula Engkau siksa aku, padahal aku memohon ampun kepada Mu.

Wahai  yang banyak berbuat dosa, sesungguhnya ayahmu (Adam a.s.) dikeluarkan dari surga hanya karena satu dosa.

 Wangikanlah diri kalian dengan istighfar, janganlah bau busuk dosa mencemari diri

 Aku memohon ampunan kepada Allah atas apa yang aku miliki, dan aku menganggap baik apa yang tidak aku miliki.

 Ya Allah, ampunilah isyarat lirikan mata, ketergelinciran ucapan, nafsu hati, dan kekeliruan lidah (perkataan).

Imam Ali bin Abi Tholib

Tidak bisa melihat wajah Allah

Salah satu nikmat yang paling besar  oleh penduduk syurga ialah mereka dapat melihat dan menatap wajah Allah Azza Wajalla. Allah berfirman dalam 

Surah al Qiamah ayat 22-25

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ

Pada hari akhirat kelak, muka (orang-orang yang beriman kelihatan) berseri-seri; justeru mereka dapat menatap wajah Tuhannya. Sebaliknya muka (orang-orng kafir) serba muram dan pucat hodoh justeru mereka yakin akan menghadapi seksaan yang berat dan dahsyat.

Namun bagi orang yang bernasib malang mereka tidak akan dapat masuk syurga dan menatap wajah Allah . Golongan yang tidak akan dapat menatap wajah Allah yang mulia ialah :

Orang yang menjual janji setianya dengan Allah dengan harga yang tidak seberapa dan menukarnya dengan duniawi yang fana .(Orang bersumpah palsu) 


إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَناً قَلِيلاً أُوْلَـئِكَ لاَ خَلاَقَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللّهُ وَلاَ يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ)--- آل عمران : 77

Sesungguhnya orang-orang yang mengutamakan keuntungan dunia yang sedikit dengan menolak janji Allah dan mencabuli sumpah mereka, mereka tidak akan mendapat bahagian yang baik pada hari akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan memandang kepada mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan membersihkan mereka (dari dosa), dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya

Pemerintah yang menjauhkan diri dari suka duka rakyat, tidak peduli kepada penderitaan mereka dan tidak kesihan terhadap kemiskinan dan keperitan hidup yang dihadapi oleh mereka.

عن أبي مريم الأزدي رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (من ولي من أمور المسلمين شيئاً ،فاحتجب دون خلّتهم ،وحاجتهم ،وفقرهم، وفاقتهم، احتجب الله عنه يوم القيامة، دون خلّته ، وحاجته ، وفاقته، وفقره )

Abu Mariam al Azadi R.A. meriwayatkan bahawa Rasulullah pernah bersabda :

“ Siapa yang memikul apa-apa jabatan atau tugas menguruskan orag Islam namun dia gagal memenuhi tanggungjawab dan dia mengelak daripada menyelesaikan keperluan mendesak, kepentingan, kemiskinan dan kepapaan umat Islam nescaya Allah akan mengelak (menjauhkan diri) daripadanya pada hari kiamat kelak daripada menyelesaikan keperluannya yang mendesak, kepentingan, kemiskinan dan kepapaannya pada hari tersebut.”

Hadith Sahih riwayat Abu Daud dan dianggap berstatus sahih oleh al Albani.

 Orang Tua yang Berzina


عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ( ( ثلاثة لايكلمهم الله يوم القيامة ، ولا ينظر إليهم ، ولا يزكيهم ، ولهم عذاب أليم: شيخ زانٍ ، وملك كذّاب ، وعائل مستكبر ) أخرجه مسلم

Abu Hurairah R.A. meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. pernah bersabda:

“Tiga orang yang Allah enggan bercakap-cakap dengan mereka pada hari kiamat kelak. Allah tidak sudi memandang muka mereka, Allah tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda) . Untuk mereka disiapkan seksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, pemerintah yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabbur.”

Hadith ditakhrijkan oleh Muslim.

 Pemerintah  Yang Suka Berbohong (Dusta)

Orang miskin yang takabbur

 Orang yang tak sudi menolong walau dengan mengajukan seteguk air.

في حديث ابي هريرة (……. ورجل منع فضل ماء ، فيقول الله : اليوم أمنعك فضلي ، كما منعت فضل مالم تعمل يداك

Dalam Hadith riwayat Abu Hurairah ada disebutkan prasa berikut: .. orang yang enggan memberi lebihan air minum (yang dia miliki kepada orang yang keputusan air minum). Sehingga Allah bersabda : Pada hari ini Aku akan menghalangmu daripada mendapat lebihan kurniaKu, persis sepertimana kamu menghalang orang lain daripada mendapat kurniaan yang bukan tangan kamu yang menciptanya.

 Pembai’ah dan pengundi pemimpin kerana kebendaan

وعن أبي هريرة - رضي الله تعالى عنه - قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: ( ‏ ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة، ولا ينظر إليهم، ولا يزكيهم، ولهم عذاب أليم: رجل على ‏ ‏فضل ‏ ‏ماء ‏ ‏بالفلاة، ‏ ‏يمنعه من ‏ ‏ابن السبيل، ‏‏ ورجل بايع رجلا بسلعة بعد العصر، فحلف له بالله لأخذها بكذا وكذا فصدقه، وهو على غير ذلك، ورجل بايع إماما لا يبايعه إلا للدنيا، فإن أعطاه منها وفى، وإن لم يعطه منها لم يف ) متفق عليه.

Dalam hadith riwayat Abu Hurairah bahawa Rasulullah pernah bersabda

”Tiga orang Allah tidak akan bercakap cakap dengannya pada hari kiamat kelak. Malah Allah tidak akan menoleh (memandang) kepadanya, Allah tidak akan menyucikan dirinya (daripada dosa) . Sebaliknya disediakan untuknya seksa yang sangat pedih. Pertama; orang yang mempunyai bekalan air yang banyak di suatu kawasan lapang atau sahara tapi ia enggan untuk memberi minum ”Ibnu al Sabil” para musafir (yang kehabisan bekalan minuman ). Kedua; orang yang menawar untuk membeli barangan selepas asar dengan bersumpah atas nama Allah; bahawa dia akan membeli atau mengambil barang itu dengan harga tertentu.Janjinya itu dipercayai benar oleh penjual. Pada hal dia sebenarnya langsung tidak berniat untuk membelinya . Ketiga; orang membai’ah pemimpin (mengundi dan memilih atau melantik pemimpin) semata-mata kerana perhitungan keduniaan (kebendaan). Kalau orang yang dipilihnya itu memberikan janji habuannya maka barulah dia akan menunaikan kewajibannya. Kalau tidak ia akan bersikap enggan (atau ingkar).” (Hadith Muttafaqun ’alaihi)

Durhaka terhadap orang tua

Rasulullah bersabda:

عن عبدالله بن عمر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ثلاثة لاينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة :العاق لوالديه ، والمرأة المترجلة المتشبهة بالرجال والديوث) صحيح أخرجه أحمد والنسائي

Abdullah Bin Umar R.A. meriawayatkan bahawa Rasulullah pernah bersabda:

“Tiga orang Allah tidak akan sudi memandang wajah mereka pada hari kiamat kelak: Pendurhaka kepada dua ibu bapanya, wanita yang berlagak lelaki yang meniru kaum jantan dan golongan orang Daiyuth. Hadith sahih ditakhrijkan oleh Ahmad dan Nasaii

Wanita yang berlagak seperti lelaki (Tomboy)

عن عبدالله بن عمر رضي الله عنه قال :قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ثلاثة لاينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة :العاق لوالديه ، والمرأة المترجلة المتشبهة بالرجال والديوث ) صحيح أخرجه أحمد والنسائي

Orang Lelaki yang Lemah

Suami atau bapa yang tidak lagi mempunyai rasa cemburu dan  sehingga membiarkan isteri berjahat dengan orang lain tanpa rasa cemburu dan marah

Apabila perasaan cemburu yang positif ini sudah tidak ada lagi dalam diri seseorang ; maka tidak ada usaha untuk menentang kemungkaran terhadap maruah keluarga atau diri sendiri. Dengan itu kejahatan akan bermerajalela.

Pengamal Budaya Kaum Luth


عن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (لاينظر الله - تعالى- إلى رجل أتى رجلاً ، أو امرأة في الدّبر ) صحيح اخرجه الترمذي

Ibnu Abbas meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. bersabda : Allah tidak akan sudi memandang wajah orang yang menyetubuhi lelaki atau mendatangi isterinya di duburnya. Hadith sahih ditakhrijkan oleh al Turmuzi

 Pengamal Seks Abnormal

Golongan ini termasuk kalangan yang bernafsu terhadap binatang dan tergamak melakukan hubungan jenis dengan binatang .

 ”Al-Mannan” atau pemberi yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya; baik lelaki mahupun perempuan.

عن ابي ذر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاثة : ( لايكلمهم الله يوم القيامة ، ولايزكيهم ، ولهم عذاب أليم ) فقالها رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث مرار ، فقلت : خابوا وخسروا من هم يارسول الله قال: المنان والمنفق سلعته بالحلف والمسبل ازاره ) اخرجه مسلم

Abu Zar meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda: “ Tiga orang Allah tidak akan bercakap-cakap dengan mereka. Allah tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda) malah disiapkan untuk mereka seksa yang sangat pedih. Baginda mengulang prasa itu tiga kali. Lalu (kata Abu Zar) aku pun menambah, malang , kecewa dan rugilah mereka ; siapakah mereka itu wahai Rasulullah?. Beginda menjawab al Mannan atau orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya, orang yang melariskan barang jualannya dengan sumpah (palsu) dan orang suka melabuhkan pakaiannya ( kerana-menunjuk- nunjukan kekayaan ).

Hadith di takhrijkan oleh Muslim


Orang suka menunjuk-nunjuk kekayaan dengan pakaian labuh menyapu tanah dan berjalan di muka bumi dengan angkuh atau

المسبل إزاره المختال في مشيته

“Orang melabuh-labuhkan pakaian (menunjuk-nunjuk kekayaan dengan sikap boros) yang berjalan dengan cara bermegah-megah dengan diri sendiri.”

Penjual yang melariskan barang jualannya dengan cara berdusta dan membohong


عن ابي ذر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ثلاثة لايكلمهم الله يوم القيامة ، ولا يزكيهم ، ولهم عذاب أليم : المسبل إزاره ، والمنان ، والمنفق سلعته بالحلف الكاذب ) أخرجه مسلم في كتاب الإيمان

Abu Zar meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda :

Tiga orang Allah tidak akan bertutur kata dengan mereka. Allah tidak akan membersihkan mereka dan untuk mereka disediakan azab yang sangat dahsyat… penjual yang melariskan barang jualannya dengan sumpah palsu.

Isteri yang tidak berterima kasih terhadap suami

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( لاينظر الله إلى امرأة لاتشكر لزوجها وهي لاتستغني عنه ) صحيح أخرجه النسائي وصححه الالباني

Abdullah Bin Umar R.A. meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. pernah bersabda: “Bahwa Allah tidak akan memandang muka isteri yang tidak berterima kasih (kufur nikmat) kepada suaminya. Pada hal dia sendiri tidak boleh tidak memerlukan kepada suaminya itu.”

Jumat, 18 Juni 2010

Doa untuk Ibu

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
perindahlah ucapanku di depan mereka,
lunakkanlah watakku terhadap meraka dan
lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar
atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, Ya Allah
sebab hanya engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

dari buletin Jum’atan

Selasa, 08 Juni 2010

Qiyamul Lail

Salah satu ibadah yang agung dan mulia , yang disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ibadah nafilah atau ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang, karena memang tidak setiap muslim sanggup melakukannya. Andaikan Anda tahu keutamaan dan keindahannya, tentu Anda akan berlomba-lomba untuk menggapainya. Benarkah ? Ya, banyak nash dalam Alquran dan Assunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Di antaranya adalah sebagai berikut :


Pertama: Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya:

“Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79)



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih)


Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam.” (HR Muslim No. 2478 dan 2479).

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).


Ketiga : Siapa yang menunaikan qiyamul lail itu, dia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh. Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): 'Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)


Keempat :
Ketahuilah, di malam hari itu ada satu waktu dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah akan memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bila ia memohon ampunan kepada-Nya. Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757).

Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26).

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

“Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.”


Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)


Kesungguhan Salafus Shalih untuk menegakkan Qiyamul lail Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam sholat lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi bisa terdengar oleh orang yang ada disekitarnya, ed.), sampai menjelang fajar menyingsing.Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya: “Mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibanding yang lainnya?” Beliau menjawab: “Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.” Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.” Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan : “Bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, yakni qiyamul lail, bersilaturrahmi dan sholat berjamaah.” Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: “Sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa, akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada seseorang yang bertanya: “Aku tidak dapat bangun untuk untuk qiyamul lail, maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” Beliau menjawab : “Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.” (Tazkiyyatun Nufus, karya Dr Ahmad Farid)


Rabu, 02 Juni 2010

Sedih

Terus melangkah tanpa arah
Harus mengalah dan mengaku kalah
Lelah


Lanjutkan....

Selasa, 01 Juni 2010

Tawakkal kepada ALLAH

Hati

Hati harus membenarkan wahdaniyah, yang kemudian diterjemahkan lewat kata-kata la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir. Jika dia membenarkan lafazh ini, namun tidak mengetahui dalilnya, berarti itu merupakan keyakinan orang awam.

Hamba melihat berbagai macam benda yang berbeda-beda, lalu melihatnya berasal dari satu sumber. Ini kedudukan orang-orang yang taqarab.

Hamba melihat dari mata hatinya bahwa tidak ada yang bisa berbuat kecuali Allah dan dia tidak memandang kepada selain Allah. Kepada-Nya dia takut dan kepada-Nya pula dia berharap serta bertawakal. Karena pada hakekatnya Allahlah satu-satunya yang bisa berbuat. Dengan kemahasucian-Nya semua tunduk kepada-Nya.

Dia tidak mengandalkan hujan agar tanaman bisa tumbuh, tidak mengandalkan kepada mendung agar hujan turun, tidak mengandalkan kepada angin untuk menjalankan perahu. Bersandar kepada semua ini merupakan ketidaktahuan terhadap hakekat segala urusan. Siapa yang bisa menyibak berbagai hakikat tentu akan mengetahui bahwa angin tidak berhembus dengan sendirinya. Angin itu harus ada yang mengerakkannya. Seseorang yang melihat angin sebagai penyelamat, serupa dengan orang yang ditangkap untuk dipenggal lehernya. Lalu setelah dilaporkan kepada raja, ternyata raja mengeluarkan lembaran catatan yang isinya memaafkan kesalahannya. Lalu dia banyak bercerita tentang tulisan dalam catatan itu, bukan melihat kepada siapa yang menggerakkan pulpen dan menuliskan catatan itu. Tentu saja ini suatu kebodohan. Siapa yang tahu bahwa pulpen tidak mempunyai kekuasaan hukum, tentu dia kan berterimakasih kepada orang-orang yang telah menggunakan pulpen itu, bukan kepada pulpennya. Semua makhluk di dalam kekuasaan Khaliq, lebih nyata daripada sekedar pulpen di tangan orang yang menggunakannya. Allahlah yang menciptakan segala sebab dan berkuasa untuk berbuat apa pun menurut kehendak-Nya.

Allah berfirman, yang artinya :

"Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal". (Ali Imran: 122)

"Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". (Ath-Thalaq: 33)

Di dalam hadits diriwayatkan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyebutkan bahwa di antara umatnya ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab. Kemudian beliau bersabda,

"Yaitu mereka yang tidak membual, tidak mencuri, tidak membuat ramalan yang buruk-buruk dan kepada Rabb mereka bertawakal". (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim)

Dari Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Andaikan kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia kan menganugerahkan rezki kepada kalian sebagaimana Dia menganugerahkan rezki kepada burung, yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, lalu kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang." *)

Diantara doa yang dibaca Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon taufik kepada-Mu untuk mencintai-Mu daripada amal-amal, kebenaran tawakal dan baik sangka kepada-Mu". (Hadits mursal, diriwayatkan Abu Nu'aim)

BEBERAPA GAMBARAN KEADAAN TAWAKAL

Ketahuilah bahwa tawakal itu terbentuk dari kata al-wakalah. Jika dikatakan, "Wakkala Fulan amruhu ila Fulan", artinya Fulan yang pertama menyerahkan urusannya kepada Fulan yang kedua serta bersandar kepadanya dalam urusan ini.

Tawakal merupakan ungkapan tentang penyandaran hati kepada yang diwakilkan. Manusia tidak bisa disebut tawakal kepada selainnya kecuali setelah dia bersandar kepadanya dalam beberapa hal, yaitu dalam masalah simpati, kekuatan dan petunjuk. Jika engkau sudah mengetahui hal ini, maka bandingkanlah dengan tawakal kepada Allah. Jika hatimu sudah merasa mantap bahwa tidak ada yang bisa berbuat kecuali Allah semata, jika engkau sudah yakin bahwa ilmu, kekuasaan dan rahmat-Nya sempurna, di belakang kekuasaan-Nya tidak ada kekuasaan lain, di belakang ilmu-Nya tidak ada ilmu lain, di belakang rahmat-Nya tidak ada rahmat lain, berarti hatimu sudah bertawakal hanya kepada-Nya semata dan tidak menengok kepada selain-Nya. Jika engkau tidak mendapatkan keadaan yang seperti ini di dalam dirimu, maka ada satu di antara dua sebab, entah karena lemahnya keyakinan terhadap hal-hal ini, entah karena ketakutan hati yang disebabkan kegelisahan dan kebimbangan yang menguasainya. Hati menjadi gelisah tak menentu karena adanya kebimbangan, sekalipun masih tetap ada keyakinan. Siapa yang menerima madu lalu ia membayangkan yang tidak-tidak tentang madu itu, tentu dia akan menolak untuk menerimanya.

Jika seseorang dipaksa untuk tidur di samping mayat di liang kuburan atau di tempat tidur atau di dalam rumah, tabiat dirinya tentu akan menolak hal itu, sekalipun dia yakin bahwa mayat itu adalah sesuatu yang tidak bisa bergerak dan mati. Tapi tabiat dirinya tidak membuatnya lari dari benda-benda mati lainnya. Yang demikian ini karena adanya ketakutan di dalam hati. Ini termasuk jenis kelemahan dan jarang sekali oang yang terbebas darinya. Bahkan terkadang ketakutan ini berlebih-lebihan, sehingga menimbulkan penyakit, seperti takut berada di rumah sendirian, sekalipun semua pintu sudah ditutup rapat-rapat.

Jadi, tawakal tidak menjadi sempurna kecuali dengan disertai kekuatan hati dan kekuatan keyakinan secara menyeluruh. Jika engkau sudah tahu makna tawakal dan engkau juga sudah tahu keadaan yang disebut dengan tawakal, maka ketahuilah bahwa keadaan itu ada tiga tingkatan jika dilihat dari segi kekuatan dan kelemahan:

Keadaan benar-benar yakin terhadap penyerahannya kepada Allah dan pertolongan-Nya, seperti keadaannya yang yakin terhadap orang yang dia tunjuk sebagai wakilnya.

Tingkatan ini lebih kuat lagi, yaitu keadaannya bersama Allah seperti keadaan anak kecil bersama ibunya. Anak itu tidak melihat orang selain ibunya dan tidak akan mau bergabung dengan selain ibunya serta tidak mau bersandar kecuali kepada ibunya sendiri. Jika dia menghadapi suatu masalah, maka yang pertama kali terlintas di dalam hatinya dan yang pertama kali terlontar dari lidahnya adalah ucapan, "Ibu..!" Siapa yang pasrah kepada Allah, memandang dan bersandar kepada-Nya, maka keadaannya seperti keadaan anak kecil dengan ibunya. Jadi dia benar-benar pasrah kepada-Nya. Perbedaan tingkatan ini dengan tingkatan yang pertama, tingkatan yang kedua ini adalah orang yang bertawakal, yang tawakalnya murni dari tawakal yang lain, tidak menengok kepada selain yang ditawakali dan di hatinya tidak ada tempat untuk selainnya. Sedangkan yang pertama adalah orang yang bertawakal karena dipaksa dan karena mencari, tidak murni dalam tawakalnya, yang berarti masih bisa bertawakal kepada yang lain. Tentu saja hal ini bisa mengalihkan pandangannya untuk tidak melihat satu-satunya yang mesti ditawakali.

Ini tingkatan yang paling tinggi, bahwa dia di hadapan Allah seperti mayit di tangan orang-orang yang memandikannya. Dia tidak berpisah dengan Allah melainkan dia melihat dirinya seperti orang mati. Keadaan seperti anak kecil yang hendak dipisahkan dengan ibunya, lalu secepat itu pula dia akan berpegang kepada ujung baju ibunya.

Keadaan-keadaan seperti ini memang ada pada diri manusia. Hanya saja jarang yang bertahan terus, terlebih lagi tingkatan yang ketiga.

Footnote:
*) Hadits tersebut di takhrij oleh Imam Ahmad (1/30), At-Tirmidzi (2/55), Al-Hakim (4/318) dari Hayah bin Syuraih: "Telah bercerita kepadaku Bakar bin 'Amer, bahwa dia mendengar Abdullah bin Hubairah, yang mengatakan bahwa Ibnu Hubairah mendengar Abu Tamim Al-Jisyani memberitahukan bahwa ia mendengar Umar bin Al-Khatab ra yang mengatakan: "Sesungguhnya dia telah mendengar Nabi saw bersabda: (lalu menyebutkan hadits di atas). Selanjutnya Imam At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini ber-sanad shahih dan hasan." Sedangkan Imam Al-Hakim berkomentar : "Hadits tersebut shahih dipandang dari segi sanad-nya." Pernyataan senada juga ditegaskan oleh Adz-Dzahabi. Al-Albani berkomentar: Sebenarnya hadits di atas adalah shahih sesuai syarat Imam Muslim. Karena perawi-perawinya adalah perawi yang dipakai oleh Asy-Syaikhain, kecuali Ibnu Hubairah dan Abu Hatim, kedua perawi yang akhir ini adalah perawi Iman Muslim. Hadits di atas juga memiliki hadits mutabi' riwayat Ibnu Luhai'ah dari Ibnu Hubairah. Hadits di atas juga di-takhrij Imam Ahmad (1/52) dan Ibnu Majah (hadits no. 4164). Menurut Ibnu Majah, dia mendapat hadits tersebut dari riwayat Abdullah bin Wahab, yang juga ber-sanad shahih. (Syaikh Muhammad Nashiruddin A-Albani, "Silsilah Hadits Shahih")

(Dinukil dari "Muhtashor Minhajul Qoshidin, Al-Imam Asy-Syeikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy, Edisi Indonesia: Minhajul Qashidhin Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk".

Kamis, 27 Mei 2010

Sahabat Sejati

"Barangsiapa yang salah memilih tukang cukur, ia akan menyesal sebulan. Barangsiapa yang keliru memilih teman hidup, ia akan menyesal di dunia. Dan barangsiapa yang salah memilih agama, maka ia akan menyesal dunia akhirat."

Itulah untaian kata-kata yang masih terus terngiang dalam benak kita. Mutiara hikmah yang dipesankan leluhur, orang tua, dan guru ngaji di waktu kecil, agar kita lebih jeli dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, agar kita mantap menatap masa depan.

Kehadiran sahabat sejati menjadi dambaan setiap kita. Ia adalah pelita penerang dalam kehidupan. Ia bak bintang yang menemani sang rembulan di langit malam, bersama menghiasi panorama kegelapan. Ia selalu membawa keteduhan dan kesejukan dimana pun ia berada. Tak heran bila kepergiannya pun akan meninggalkan sejuta kenangan. Hari-hari kebersamaan dengannya selalu sulit untuk dilupakan, selamanya.

Ikatan ukhuwah bagi sahabat semacam ini tak akan putus diterjang badai kepentingan duniawi bernama materi, pangkat, jabatan, dan kekuasaan. Jarak yang jauh, perbedaan waktu dan ruang juga bukan menjadi penghalang, karena pancaran kasih sayangnya timbul dari lubuk hati yang dalam. Bukan dari lisan yang suka berbohong. Bukan pula dari titah nafsu yang penuh noda.

Dia mungkin tak sempat sekolah ke luar negeri, jangankan ke luar negeri melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tidak mampu. Tidak dapat ke sana-ke mari sebebas kita-kita juga. Kehidupan dunianya pun kadang masih 'Senin - Kamis'. Tapi di tengah kondisi yang seperti itu ia masih sempat untuk selalu melemparkan senyum keakraban saat berpapasan. Ia masih punya waktu untuk menyediakan sapa mesra saat bertemu.

Tausyiahnya begitu menyentuh. Kata-katanya memberikan tetes embun kesejukan. Kondisi yang ada menjadikannya begitu tawadhu' dengan segala keagungan yang dimilikinya. Subhanallaah, kesabarannya membuat semua kekurangan yang dipunyainya menjadi nikmat yang tak terkira, menjadi pesona yang tak ternilai.

Ia memang tidak harus selalu mengiyakan semua tingkah laku kita. Ia tidak mesti selalu sependapat dan melulu memuji. Tidak pula harus selalu tampak sejalan dengan pikiran kita. Tapi ada kalanya ia laksana obat, pahit namun mampu mengusir penyakit yang mungkin hinggap di tubuh sahabatnya. Ia berani mengkritik bijak setiap kesalahan kita. Ia takut kekurangan dan kesalahan itu akan membuat sahabatnya tercela di mata orang lain. Baginya, biarlah ucapannya terasa pahit di depan sang sahabat, ketimbang sang sahabat cacat di mata Allah, di mata agamanya, di mata orang lain.

Ia juga setia mengingatkan di saat sang sahabat lalai. Ia memang tak hanya piawai membuat kita ceria dibuai hiburan dan pujian tulusnya, tapi juga mahir membuat kita menangisi kekeliruan, menyadari segenap kesalahan, menginsyafi segala kelalaian. Lalu ia membimbing dengan ikhlas, mengajak berjalan bersama, berjuang bersama. Dan yang terpenting, ia selalu mendukung, mengarahkan, dan memberi gagasan-gagasan cerdas untuk mengarungi kehidupan ini menuju muara cinta-Nya yang hakiki.

Ia akan mencintai kita sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Merasa gembira dengan kegembiraan kita, turut bersedih kala duka menyapa kita. Ia hafal benar bunyi hadits : "Tidak sempurna iman seorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri." Ia juga selalu ingat sabda Rasul SAW : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

"Islam hanya akan bisa bangkit kembali dengan cara seperti ini. Bukankah Rasulullah SAW telah mempersaudarakan kaum Anshar dan Muhajirin hingga persaudaraan mereka sampai melebihi saudara kandung?" Begitu jawabnya setiap ditanya tentang urgensi persaudaraan.

Ia pun sering membacakan hadits tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Ia juga tidak pernah bosan melantunkan hadits tentang syarat merasakan manisnya iman. Saling mencintai demi keridaan Allah, itulah prinsip hidup pegangannya. "Engkau membutuhkan sesuatu dariku dan aku bisa mempersembahkan yang terbaik untukmu," kata-katanya yang selalu menghiasi lisannya yang sederhana.

Merekalah yang digambarkan Rasulullah SAW sebagai sekelompok hamba Allah di akhirat. Mereka bukan dari golongan nabi dan syuhada, akan tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat mulia, bahkan cahaya benderang dari wajah mereka membuat para nabi dan syuhada merasa iri. Mereka tidak merasa takut ketika orang lain merasa takut, dan mereka tidak merasa khawatir ketika orang lain dilanda kekhawatiran.

Sosok seperti inilah yang mampu menjadikan persahabatan sebagai jembatan menuju ridha Ilahi. Berbahagialah mereka yang sempat mendapatkan makhluk yang satu ini. Merasakan keindahan hakiki ditemani sosok mulia ini, sang pujaan hati, sahabat sejati. (Nur Sidi)
KotaSantri.com

Jumat, 21 Mei 2010

Ayat - ayat Cinta (Cinta آيات - آيات)



Ayat Ayat Cinta Novel Pembangun Jiwa Karya Habiburrahman Saerozi Alumnus Universitas Al Azhar, Cairo

Pertama,

Gadis Mesir Itu Bernama Maria

Tengah hari ini, kota Cairo seakan membara. Matahari berpijar di tengah petala langit. Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir menguapkan bau neraka. Hembusan angin sahara disertai debu yang bergulung-gulung menambah panas udara semakin tinggi dari detik ke detik. Penduduknya, banyak yang berlindung dalam flat yang ada dalam apartemen-apartemen berbentuk kubus dengan pintu, jendela dan tirai tertutup rapat. Memang, istirahat di dalam flat sambil menghidupkan pendingin ruangan jauh lebih nyaman daripada berjalan ke luar rumah, meski sekadar untuk shalat berjamaah di masjid. Panggilan azan zhuhur dari ribuan menara yang bertebaran di seantero kota hanya mampu menggugah dan menggerakkan hati mereka yang benar-benar tebal imannya. Mereka yang memiliki tekad beribadah sesempurna mungkin dalam segala musim dan cuaca, seperti karang yang tegak berdiri dalam deburan ombak, terpaan badai, dan sengatan matahari. Ia tetap teguh berdiri seperti yang dititahkan Tuhan sambil bertasbih tak kenal kesah. Atau, seperti matahari yang telah jutaan tahun membakar tubuhnya untuk memberikan penerangan ke bumi dan seantero mayapada. Ia tiada pernah mengeluh, tiada pernah mengerang sedetik pun menjalankan titah Tuhan.

Lanjutkan....

Rabu, 19 Mei 2010

Perbaiki diri

Pengalaman pahit menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan kita, misalnya tidak dihargai, dilecehkan, difitnah, disakiti, gagal, dan lain sebagainya. Namun pengalaman terpahit sekalipun dapat menjadi titik tolak mencapai puncak kejayaan dan kebahagiaan jika kita memiliki kekuatan memperbaikidiri terus menerus. Alangkah besar keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mampu membuka kunci kekuatan tersebut.

Salah satu manfaat jika kita selalu memperbaiki diri adalah mampu mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita. Bukankah lebih menguntungkan seandainya kita terus mencoba mengurangi kebiasaan makan berlebih sebelum obesitas, berhenti merokok sebelum terserang sakit stroke, atau kebiasaan buruk lainya sebelum sakit, dibenci orang dan bangkrut? Dengan terus memperbaiki diri, keadaan kita sudah siap atau bahkan lebih baik, ketika muncul sinyal segala sesuatu menjadi sulit.

Kekuatan memperbaiki diri akan membantu kita menyesuaikan diri dengan perubahan terkecil sekalipun, sehingga tidak sampai terjerembab dalam kesulitan yang lebih besar. Ibarat, seekor katak mungkin langsung melompat keluar jika dimasukan ke dalam air panas. Tetapi mungkin ia akan terjebak dalam tungku air dan mati terbunuh jika perubahan suhu dalam air naik perlahan sampai di titik didih. Artinya, kita tidak akan tergilas oleh perubahan yang terus berlangsung jika kita terus memperbaiki diri.

Memperbaiki diri akan memberi kita rasa percaya diri dan nyaman dengan keadaan diri sendiri. Mungkin bila kita melihat seorang pengusaha muda atau artis sukses berharap dapat bertukar posisi dengannya. Padahal belum tentu mereka merasa nyaman dengan keadaan mereka sendiri. Artinya kita tidak akan menderita karena kekurangan zat kepercayaan diri dan harapan, jika mempunyai kekuatan atau usaha memperbaiki diri terus menerus.

Di dalam kehidupan ini kita akan terus mengalami naik turun. Namun setiap perubahan itu akan terasa menyakitkan jika kita mengabaikan keharusan untuk terus berbenah. Walaupun kemampuan memperbaiki diri sulit dimiliki, tetapi beberapa tips berikut ini mungkin dapat membantu kita membuka kunci kekuatan perbaikan diri.

Pertama adalah milikilah cita-cita dan komitmen untuk mencapainya, sebab cita-cita akan menjadi daya atau semangat juang Anda. Sehingga Anda tidak segan memperbaiki kemampuan dan pengetahuan untuk dapat meraih cita-cita tersebut. Hidup tanpa visi laksana berlayar tanpa tujuan, terasa hampa dan hidup ini sama sekali tak berguna.


Selasa, 18 Mei 2010

Niat Taubat Menukar Arak Menjadi Madu

Bismillahirahmanirrahim..

Pada suatu hari, Omar Al-Khatab sedang bersiar-siar di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di hujung simpang jalan beliau terserempak dengan pemuda yang membawa kendi. Pemuda itu menyembunyikan kendi itu di dalam kain sarung yang diselimutkan di belakangnya. Timbul syak di hati Omar AL-Khatab apabila terlihat keadaan itu, lantas bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?" Kerana panik sebab takut dimarahi Omar yang terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan terketar-ketar iaitu benda yang dibawanya ialah madu. Walhal benda itu ialah khamar. Dalam keadaannya yang bercakap bohong itu pemuda tadi sebenarnya ingin berhenti dari terus minum arak. Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf dan menyesal melakukan perbuatan yang ditegah oleh agama itu. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Tuhan supaya Omar Al-Khatab tidak sampai memeriksa isi kendinya yang ditegah oleh agama itu.

Lanjutkan....

HANYA UNTUK RENUNGAN SAJA

Memaafkan ketika disakiti
Memaafkan ketika dikhianati
Bagai memperbaiki sebuah gelas kaca yang pecah
Bukan masalah bagaimana kita bisa menggantinya dengan gelas yang baru
Tapi bagaimana kita bisa belajar untuk memperbaiki sesuatu
Memperbaiki hal yang selama ini telah kita gunakan dan kita pertahankan
Dan bagaimana kita belajar untuk lebih memberi arti pada hal yang kita miliki
Lanjutkan....

Selasa, 11 Mei 2010

Hidup Mati Aku Kerana Allah...

Terjaga ditengah lautan...
Menusuk tepat ke jiwa...
Untuk aku mengingatiMu...
Dalam badai gelombang asmara...
Sudah lama...
Aku lupa...

Kau aku akan bertemu...
Aku rindu saat itu...
Mungkin Engkau pun begitu....
Atau...
Kau maafkanlah aku...
Lanjutkan...

Jumat, 07 Mei 2010

Mimpi hanya akan menjadi Mimpi

Mengapa mimpi hanya akan menjadi mimpi? Bukankah kesuksesan seseorang bermula dari mimpinya. Bisa dikata tanpa mimpi tidak mungkin ada motivasi dan tujuan. Dan tanpa tujuan apa yang membuat anda berfikir telah mencapai kesuksesan.

Sebenarnya kata motivasi diatas kurang lengkap…. Yang sebenarnya adalah : Mimpi hanya akan menjadi mimpi jika kau tidak pernah bangun untuk mewujudkannya.

Namun bukan hanya sekedar bangun saja. Tapi harus SEGERA DILAKUKAN. Percuma bung jika anda ingin mewujudkan mimpi itu tapi dilakukan 1 bulan setelah anda bangun. Gagal memang belum terjadi, tapi kesuksesan pasti semakin menjauh.

Dan Bagaimana cara mewujudkan mimpi itu!

Selasa, 04 Mei 2010

Zikir Hati

Zikir terbagi ke dalam dua macam: zikir hati dan zikir lisan. Masing-masing keduanya mempunyai pijakan dalil dari Al-Quran dan Sunnah. Berzikir dengan lisan bisa dilakukan dengan melafalkan huruf perhuruf secara lantang (bersuara). Karenanya, zikir jenis ini tidak mudah untuk dipraktekkan dalam setiap saat. Sebab pada saat melakukan jual beli di pasar dan yang sejenisnya sama sekali akan mengganggu seorang yang sedang berzikir. Dengan demikian, otomatis lisannya akan berhenti berzikir.

Berbeda halnya dengan zikir hati, yaitu berzikir dengan mengkonsentrasikan diri pada suatu makna (di dalam hati) yang tidak tersusun dari rangkaian huruf dan suara. Karenanya, seorang yang sedang berzikir jenis ini tidak akan terganggu oleh apa pun juga. Lanjutkan....

Jumat, 23 April 2010

Mentari Hidup


Kala senja itu tiba
Kutermenung sendirian
Terasa diriku ini jauh dari rahmat Tuhan
Dosa yang aku lakukan
Menerjah ruang fikiran
Masihkah ada untukku keampunan

Gelap rasa dunia ini
Tanpa cahaya Ilahi
Baru kini kusedari
Jalan yang aku lalui
Memusnah pedoman hidup
Melempar hatiku ini ke lembah kehinaan

Dalam kegelapan itu
Terbit cahaya dari-Mu
Memandu hamba-Mu menuju iman
Menginsafi diri dengan ketaqwaan dan kesabaran

Kau terangi jalanku menuju syurga-Mu
Dan Kau tunjuki dengan hidayah-Mu
Hanyalah pada-Mu kuhadapkan diri
Mohon keampunan

Wahai Yang Maha Pengasih
Bantulah hamba-Mu ini
Yang kian terumbang-ambing
Di dalam arus duniawi
Kuberdoa kepada-Mu
Memohon limpah rahmat-Mu
Mentari hidupku kan bersinar kembali

Album : Arti Pengorbanan
Munsyid : Haikal

Rabu, 07 April 2010

Hidup ini adalah kumpulan masalah

Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah kumpulan masalah. Siapapun orangnya, setinggi apapun jabatannya, sekaya apapun hartanya, dimana pun dan kapanpun akan menemui masalah. Ada karakter khas dari masalah yaitu semakin tinggi kedudukan semakin tinggi pula masalah yang akan dihadapi. Seperti halnya sekolah semakin tinggi tingkatannya semakin sulit ujiannya. Proses perjuangan menaklukkan masalah itulah yang disebut hidup. Sehingga orang yang membanci masalah sama saja dengan membenci kehidupan. Hidup ini penuh dengan teka teki. Kalau masa depan kita ketahui, tentu kita sudah tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan. Bila kita melihat hidup ini sebagai rangkaian tantangan, maka setiap masalah yang dihadapi akan kita lihat sebagai kesempatan untuk berkembang. Sebaliknya, apabila kita membayangkan hidup sebagai suatu pertempuran yang harus dimenangkan, kita akan mengalami ketegangan. Karena bagi orang ini bahagia hanya bisa dicapai apabila, kondisi yang dialaminya sesuai dengan apa yang diinginkan. Sudah kita ketahui bahwa hal itu sangatlah jarang terjadi.


Ingatlah, masalah adalah milik semua orang. Tak ada satupun dimuka bumi ini yang tidak mengalami masalah.

Rabu, 31 Maret 2010

Memakan daging bangkai saudara kita sendiri

Terkadang kita berpikira bahwa kita sudah berusaha membebaskan diri dari makanan haram, seperti daging babi, alcohol dll.

Tapi sungguh kadang dengan “ringan”nya kita seolah sedang memakan daging bangkai saudara kita sendiri!!!!

berapa daging bangkai?, 2 atau 1kah 3 dalam sehari????? Astaghfirullohaladziem.

Kenapa?

Marilah kita simak firman Allah dalam QS Al Hujurot ayat 12, yang artinya sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka , karena sebagian

dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan

janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik

kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat

lagi Maha Penyayang" . (QS Al-Hujurat:12)



Demikianlah mengumpamakan antara menggunjing (ghibah) dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri.


Lalu Apakah ghibah itu ?


Sesuai apa yang diterangkan Nabi SAW: pada Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : "Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).


Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?


Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".

Dalam kitab al adzkar , Imam AnNawawy memberikan definisi : 'Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang

tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, agama, dunia,

jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa

senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang,

isyarat maupun kode.

Di era sekarang ini, meng-ghibah (bukan hibah loh…) dapat dilakukan dengan tulisan, sms, email, bahkan lewat bahasa tubuh-pun bisa.

Adapun kalau sekedar membathin, belum bisa disebut ghibah, meskipun hal ini juga termasuk prasangka. Dalam QS Al Hujurat ayat 12 tadi disebutkan bahwa ber-prasangka pun kita sebaiknya berhati-hati, karena sebagian dari prasangka adalah dosa. Dalam hal ini adalah prasangka yang buruk (su’u dzon). Sebaliknya kita dianjurkan untuk selalu berkhusnudzon atau prasangka yang baik.

Ghibah dikatakan mempunyai dosa ganda. Karena selain kita harus memohon ampun kepada Allah, dan Allah maha pengampun atas dosa-dosa kita.

Namun, kita juga harus meminta maaf kepada orang kita gunjing tersebut, ini yang terkadang menjadi sulit bagi diri kita. Apalagi jika yang kita gunjing jumlahnya banyak sekali, naudzubillahi min dzaalik.

Dalam Sebuah hadit dari abu hurairoh, nabi Muhammad SAW bersabda :

barangsiapa bersalah kepada saudaranya maka kita harus minta maaf kepada dia sebelum meninggal, karena jika tidak, maka amal kita akan dilimpahkan kepadanya, atau jika kita tak memiliki amal, maka amal buruk dia akan dilimpahkan kepada kita, Na’udzubillahimindzaalik.



Mungkin itu aja dulu ya. Marilah kita berdo’a dan berusaha agar lebih dapat menjaga lidah dan hati kita, amiiin.

Senin, 22 Maret 2010

puisi Cinta

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

Posted in Khalil Gibran

Sabtu, 20 Maret 2010

Arti cinta

Mencintai dan dicintai adalah hal yang diinginkan oleh setiap orang. Cinta antara orang tua dan anaknya, suami dengan istri, kakak dengan adik atau antara sesama manusia. Tak jarang beberapa benda-benda kesayang pun tak luput dari cinta kita, seperti mobil, baju, hp, komputer,dll. Semuanya manusiawi.

Namun kita perlu waspada ketika cinta kita kepada anak, istri, suami, kakak, adik dan orang tua bahkan harta benda telah membuat kita jauh atau bahkan lupa kepada Sang pemilik Cinta yang hakiki.

Saat kita menikah, (mungkin juga kelak saya juga akan menikah) dan kita telah dianggap telah melaksanakan 1/2 dari agama. Artinya yang setengahnya lagi harus kita gapai bersama pasangan didalam mahligai rumah tangga. Idealnya, setelah menikah harusnya kualitas keimanan dan ibadah suami istri semakin meningkat dibandingkan saat sebelum menikah. Kalau dulu waktu masih singgle sholat fardhu sendiri, setelah menikah bisa berjama'ah bersama istri atau suami. Waktu masih sendiri susah sekali bangun malam untuk menjalankan sholat tahajud, setelah menikah ada suami atau istri yang akan membangunkan kita untuk mengajak tahajud bersama. Intinya yang dulu biasa dilakukan sendiri kini bisa dilakukan bersama dan tentunya ada yang berperan sebagai pengontrol atau pembimbing mungkin suami sebagai qowwam akan lebih berperan dalam membimbing istrinya dalam hal peningkatan kualitas ibadahnya. Mulai dari sholat bareng, tilawah bareng atau mengkaji al qur'an dan hadist bareng. Harapannya dengan menikah maka makin terbentang luas ladang amal bagi kita, sehingga istilah menggenapkan dien untuk pernikahan itu benar adanya.

Namun tak jarang pula, saat kita mencitai makhluk atau benda membuat kita jauh atau bahkan melupakan Dia sang pemilik cinta. Misalnya, saat sebelum menikah sangat aktif dalam majelis dakwah, sholat selalu tepat waktu, tilawah setiap abis sholat magrib, tahajud pun tidak ketinggalan dan bahkan puasa sunnah senin kamis pun masih rajin dilakukan. Namun keadaan menjadi terbalik setelah menikah, sholat jadi sering telat, puasa sunah sudah jarang dilakukan, tilawah hampir tidak pernah lagi apalagi bangun tengan malam untuk tahajud.

Semuanya dilakukan diluar kesadaran kita, karena cinta kita kepada mahkluk lebih besar dari pada Sang pencipta makhluk. Mungkin bagi seorang istri kesibukan seharian bekerja atau mengurus anak bisa dijadikan excuse untuk sholat tidak tepat waktu, untuk tidak tilawah dan meninggalkan tahajud. Toh mengurus anak, suami dan rumah tangga juga merupakan ibadah. Begitu juga bagi suami, excuse kesibukannya dalam bekerja untuk memberi nafkah anak dan istri telah membuat dia lupa untuk sholat berjama'ah, tahajud, tilawah dan bahkan peran sebagai qowwam yang harusnya dia lakukan untuk membimbing keluarganya telah terlupakan.

Tak jarang pula yang beranggapan bahwa "hubungan" suami-istri, sudah cukup memberikan nilai ibadah bagi mereka. Dengan kata lain jika ada aktifitas ibadah yang lebih ringan untuk dikerjakan kenapa harus mencari yang berat atau susah untuk dilakukan seperti tahajud, tilawah atau sholat berjama'ah.

Gambaran diatas hanya sepenggal kisah dari kecintaan kita pada makhluk melalui ikatan pernikahan. Belum lagi kecintaan kita kepada anak setelah mereka kita lahirkan. Bisa jadi kita bisa lebih jauh lagi dari Sang pemilik cinta karena cinta kita kepada anak.

"hati-hati jika mencintai makhluk, jangan sampai karena hadirnya makhluk cintamu kepada Sang pencipta makhluk menjadi berkurang, karena suatu saat nanti makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari kamu"

Jadi, bagaimanakah kabar cinta kita hari ini???
Mudah-mudahan cinta yang kita miliki membuat kita semakin cinta kepada Sang pemilik cinta bukan malah sebaliknya.

Bercinta

 Janganlah kau membiarkan kemanisan bercinta dihirup sebelum engkau berkahwin dengan 'si dia'.

Bercintalah kau dengan nya dengan sekadarnya. Kelak mungkin 'si dia' mungkin bukan jodoh untukmu.
Jika kau ingin berbahagia seumur hidup, tahanlah dirimu untuk berbahagia sebelum kau berhak menjadi milik 'si dia'.

 Jika engkau menyintainya, binalah asas perkahwinan dengan tidak melaggar syariatNYA.

Kebahagiaan yang kau lihat sebelum berkahwin hanya palsu, yang hakikinya adalah selepas kau diijabkabulkan.

Jikalau engkau inginkan pasangan hidupmu yang terbaik untukmu, maka engkaulah yang patut menjadi yang terbaik dahulu.

Membina keserasian sebelum berkahwin bukanlah dengan cara ber'dating', cukuplah sekadar engkau tahu apa yang perlu kau tahu.

Bercintalah untuk mencapai cintaNYA.
 Jika engkau masih belum bercinta, tahanlah dirimu untuk bercinta sehingga yakin cinta tersebut membawamu ke gerbang perkahwinan.

Jangan biarkan nafsumu dengan cinta yang tidak diterima disisi ALLAH, kelak ALLAH akan tarik kebahagian darimu.

Setiap nasihat ini mungkin tidak relevan kepada seseorang. Mungkin ia juga relevan kepada seseorang yang lain.

Semuanya sering bertemu masalah

Setiap orang entah saya atau bahkan sahabat sekalian pasti pernah mendapatkan suatu masalah. baik masalah dengan sesama teman, masalah dengan keluarga, atau bahkan masalah  di kantor,

ketika kita mendapatkan suatu masalah, pikiran kita menjadi ruwet, mudah marah, mudah tersinggung, ingin menangis (saya sendiri), dan terkadang kita berprasangka bahwa Allah tak sayang kepada kita. sebenarnya,kalau kita memahami bahwa tiap manusia hidup di dunia pun tak luput dari suatu masalah.

hal utama yang harus kita lakukan ketika masalah melanda kita adalah tetap ber-husnudzon kepada-Nya, bahwa Allah  sedang menguji kita, seberapa besar batas kesabaran kita dalam menerima masalah/ujian tersebut. kalau kita bersabar ketika mendapat masalah, dengan pikiran yang positif kita mencerna dan memecahkan masalah yang kita hadapi, InsyaAllah masalah/ujian tersebut akan terlewati dan terasa ringan.

sabar dan ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi masalah/ujian yang ditimpakan kepada kita. dengan sabar dan ikhlas pula semua ujian tersebut akan terasa ringan bila kita mampu menerapkannya.

Ya Robbul Izzati...berikanlah kami kekuatan dalam menerima ujian-ujian dari-Mu, semoga kami termasuk hamba-hambaMu yang ikhlas dalam menerima ujian dari-Mu...
Aminnnn

Kamis, 18 Maret 2010

bergembiralah ^_^

Setiap hari adalah hari yang baik yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta. Hari ini bukan untuk diratapi, bukan pula untuk ditangisi. Hidup ini diciptakan oleh Tuhan bagi kita untuk kita dinikmati. Maksudnya bukan berarti kita menikmati dengan cara melakukan hal-hal yang justru menghancurkan hidup kita.

Sebaliknya, jalanilah hari ini dengan sukacita dan senyum di wajah sekalipun persoalan masih belum terselesaikan. Jalanilah hari ini dengan keyakinan,


Orang bijaksana adalah mereka yang mampu berbahagia sekalipun melalui masa-masa sulit. Mereka mampu menyanyikan persoalan-persoalan hidup mereka. Hidup ini sudah sulit, jangan lagi Anda membuatnya menjadi bertambah sulit dengan terus-menerus memikirkan persoalan-persoalan yang Anda alami. Alihkan dan fokuskan pikiran Anda kepada segala rahmat dan anugrah dari Tuhan, hari ini.

Hari kemarin telah berakhir tadi malam, jadi jangan lagi membawa masalah-masalah kemarin untuk hari ini. Kesusahan kemarin cukuplah untuk hari kemarin. Hari ini dan esok, ada kesusahannya sendiri.

Masih ada pula orang yang terjebak di masa lalunya yang pahit dan menghabiskan bertahun-tahun hidupnya dengan memikirkan kegagalan masa lalu tersebut. Padahal masa lalu yang buruk tidak berarti masa depannya akan buruk juga. Dan jangan mau masa depan kita diatur oleh masa lalu kita! Kejadian-kejadian buruk di masa lalu jangan sampai membentuk masa depan kita. Tinggalkan masa lalumu dan jalani jembatan antar masa lalu dan masa depanmu, yaitu HARI INI. Jangan tunggu hari lain untuk meraih kemenanganmu. Raihlah itu HARI INI juga!



persoalan-persoalan dalam hidup kita. Kelihatannya memang kecil dan sepele. Namun semakin lama kita menanggungnya atau membawanya, maka semakin bertambah sulitlah kehidupan kita, membuat kita bertambah stres, tertekan, kehilangan sukacita dan kebahagiaan dalam hidup. Itu sebabnya, selesaikanlah persoalanan Anda sedini mungkin. Jika Anda sedang sakit hati atau membenci seseorang, segeralah mungkin untuk mengampuninya. Jika Anda memutuskan untuk menyimpannya, maka hal itu akan memperburuk hidup Anda bahkan akan menjadi 'racun' yang menggerogoti dan membunuh jiwa Anda perlahan-lahan.

Seberapa besar kesulitan yang sedang kita hadapi saat ini, mungkin kesulitan dalam rumah tangga, pekerjaan, keuangan, penyakit, atau apapun itu, saran saya: jangan pernah membiarkan itu mencuri sukacita dalam menjalani hari ini. Jika kehilangan sukacita, Anda kehilangan kekuatan.


Kebahagian dalam hidup tidak berarti bahwa kita akan menjalani hidup ini tanpa persoalan, tanpa kesulitan dan tanpa beban hidup. Tuhan pun tidak pernah menjanjikan bagi kita hidup tanpa persoalan. Yang Ia janjikan adalah kekuatan dan jalan keluar saat kita menghadapi masa-masa sulit dalam hidup ini. Justru kehidupan akan bertambah nikmat dan indahnya karena melalui masa sulit ada banyak hal yang bisa Anda bpelajari dari padanya.

Ingatlah bahwa segala sesuatu ada masanya. Ada masa untuk menabur, ada pula masa untuk menuai. Ada masa untuk mengangis, dan ada masa untuk tertawa. Jika hari ini kehidupan Anda sedang diliputi dengan berbagai masalah-masalah yang belum juga terselesaikan, nikmatilah hari ini, karena badai pasti berlalu. Ada masanya di mana masalahmu pasti terselesaikan!